Saturday, May 5, 2018

Ingin Punya Anak Sukses ? "Begini" Cara Li ka-shing Mendidik Kedua Putranya yang Berhasil Membangunkan Jutaan Orang Tua!

Nama Li Ka-shing mungkin sudah sangat familiar di telinga kita. Orang terkaya Hongkong itu memiliki 2 orang putra, yaitu Victor Li (53 tahun) dan Richard Li (51 tahun). BANDARQ

Biasanya jika terlahir sebagai anak konglomerat, kita pasti kepikiran akan gaya hidup mereka yang serba mewah dan suka berfoya-foya. Banyak anak konglomerat yang akhirnya rusak, terjerumus ke jalan yang tidak benar, gagal dalam hidup, tapi tidak dengan kedua anak Li Ka-shing. Victor dan Richard malah bisa berdikari dan menjadi pebisnis sukses tak kalah dari sang ayah. BANDARQ

Kira-kira seperti apa cara Li mendidik kedua anaknya sampai bisa begitu berhasil? Yuk, kita simak sama-sama!



Beda dengan orang tua kaya lain, Li Ka-shing tidak pernah memanjakan kedua putranya. Beliau sangat yakin bahwa anak-anaknya harus belajar mandiri, belajar bertingkah laku yang baik. Kecil-kecil, kedua anaknya sudah diajarkan untuk bekerja keras, bukan hidup mewah. SAKONG

Waktu kedua putranya masih kecil, Li Ka-shing jarang membiarkan mereka duduk di mobil pribadi. Beliau sering membawa mereka untuk naik bus dan kereta. SAKONG

Setiap harinya, Li Ka-shing mengantar jemput kedua putranya dari sekolah menggunakan sarana umum, lain dengan murid lain di sekolah mereka yang mayoritas orang kaya, diantar jemput pakai mobil.





Kedua putranya pun bertanya, "Yang lain dijemput pakai mobil, kok kita enggak?"

Li Ka-shing pun tertawa dan menjawab, "Di kendaraan umum, kalian bisa melihat kehidupan orang-orang biasa, bertemu dengan orang-orang dari latar belakang berbeda, pekerjaan berbeda. Ini baru kehidupan yang nyata. Kalau kalian duduk di dalam mobil pribadi, kalian tidak akan melihat apa-apa, juga tidak akan tahu apa-apa." POKER




Bukan cuma itu, Li Ka-shing juga jarang memberikan uang jajan kepada putranya. Jika putranya ingin uang saku, mereka harus mendapatkannya sendiri dengan bekerja. BANDARQ

Waktu kecil, putra bungsu Li, Richard, pergi ke lapangan golf setiap hari minggu untuk bekerja sebagai golf caddy. Melihat tubuh kecilnya lari-lari di lapangan sambil membawa tas berisi bola, Li sangat senang dan berkata kepada alm. istrinya, "Lihat dia begitu, saya tidak lagi kuatir dengan masa depannya!" ADUQ

Li bukan hanya mendidik dengan cara menuntut anaknya untuk bekerja, tapi beliau juga menuntut diri sendiri untuk menjadi contoh yang baik bagi kedua anaknya. Dalam kehidupan sehari-hari, beliau tidak hanya bekerja keras tapi juga hidup sederhana. Jam tangan yang ia pakai hanya seharga 300 ribu, jas yang ia kenakan adalah jas tua yang sudah 10 tahun lamanya, rumah yang ia huni juga rumah yang sama dengan 30 tahun yang lalu.  ADUQ


Selain itu, pendidikan karakter juga sangat penting bagi Li Ka-shing. Jika ingin anak sukses, pertama mereka harus diajarkan untuk memiliki karakter yang baik dan jujur, tidak boleh serakah atau memikirkan keuntungan sendiri dan banyak berpikir demi orang lain.  ADUQ

Kerja keras mungkin akan menghasilkan uang, tapi kejujuran akan memenangkan kepercayaan banyak orang.

Jadilah orang yang bisa dipegang kata-katanya. Sebelum membuat setiap janji, tinjaulah dan pertimbangkan dulu dengan hati-hati. Setelah berjanji, maka bertanggung jawablah hingga akhir. Jangan sembarangan mengumbar janji jika tidak mampu, karena sekali kepercayaan itu hilang, apapun yang kamu lakukan tidak akan lagi dipercaya. Kepercayaan merupakan aset nomor satu baik dalam hubungan maupun berbisnis.



Li mengaku ia banyak belajar dari filsafat Tiongkok. Untuk berhasil dalam hidup ini, seseorang harus terus belajar mengkultivasi diri, memiliki kerendahan hati, tekun, sabar dan pantang menyerah.
Tidak peduli kamu sekolah sampai mana, tidak tamat SD atau lulus kuliah, yang paling penting adalah untuk tidak berhenti belajar dan mencari ilmu.


Belum sempat kedua putranya dewasa, Li sudah mengirim mereka jauh-jauh ke Amerika untuk belajar mandiri. Saat itu, usia mereka baru 15 tahun dan 13 tahun.

Mereka harus belajar melakukan semuanya sendiri, mulai dari memasak nasi hingga mencuci baju sendiri. Mereka hanya berbekal sepeda roda dua ke sekolah. Kedua kakak beradik juga bekerja paruh waktu untuk mencari uang saku.

Ketika keduanya lulus dari Universitas Stanford di Amerika, mereka ingin kembali ke Hongkong untuk meneruskan bisnis sang ayah, tapi tidak semudah itu. Li Ka-shing berkata kepada kedua putranya, "Perusahaanku tidak membutuhkan kalian!"

Kedua putranya termenung mendengar perkataan sang ayah. Li memiliki begitu banyak bisnis, jangankan untuk 2 orang putranya, untuk 20 orang pun masih lebih! Tetapi, Li Ka-shing berharap kedua putranya bisa membuktikan bahwa mereka layak untuk bekerja di perusahaannya.




Demikianlah, kedua saudara pun sekali lagi meninggalkan Hongkong dan terbang ke Kanada, memulai semuanya dari awal. Namun, usaha mereka tak sia-sia. Victor Li berhasil membuka perusahaan pengembang real estate, sedangkan Richard juga membangun perusahaan aset dan banking sendiri di Toronto. BANDARQ

Dari sini, mereka baru belajar berbisnis sendiri. Li Ka-shing sama sekali tidak membantu mereka, membiarkan mereka berjuang sendiri. Keberanian mereka yang luar biasa dan otak bisnis mereka yang tajam pun terbukti. ADUQ

Li Ka-shing berkata dengan bangga: "Walaupun aku tidak ada, berbekal bakat dan keberanian mereka sendiri, mereka mampu menghidupi diri sendiri dan juga keluarga mereka." Mungkin inilah prestasi terbesar Li Ka-shing, membesarkan anak-anak yang sukses. SAKONG

Kini, Li Ka-shing baru dengan tenang bisa menyerahkan perusahaannya di tangan putra sulungnya, Victor. Ayah yang begitu "ketat" dan "pelit" terhadap anaknya sendiri akhirnya sukses membesarkan 2 orang putra yang hebat.

Tahun 1996, Victor pernah disandera oleh mafia Hongkong. Mafia itu meminta tebusan sebesar 250 juta dolar US (sekitar 3,4 triliun Rupiah). Terakhir, penyandera membawa kabur sekitar 1,7 triliun Rupiah. Li tidak mengusut kasus itu lebih jauh.

Ketika ditanya oleh media mengapa ia tidak melapor polisi, ia menjawab, "Saya sudah berjanji dengan penyandera untuk tidak melapor polisi. Saya sering berkata kepada anak saya, harus memiliki ambisi bak seekor singa, hati yang baik bak sang Buddha, saya tidak benci kepada penyandera itu."

Di mata kedua putranya, Li mungkin adalah seorang ayah yang baik, tapi juga kejam dan tak berperasaan pada saat bersamaan. Tetapi mereka faham satu hal, bahwa itu semua adalah demi kebaikan mereka, hingga mereka bisa sukses seperti sekarang ini.

Satu lagi, kesuksesan seseorang dalam berkarir tak bisa dibandingkan dengan keberhasilannya dalam mendidik anak!

1 comment:

  1. Situs Anapoker Penyedia Games Kartu Poker Online, dengan Uang asli sebagai Taruhannya

    DEPOSIT PULSA TELAH HADIR DI ANAPOKER, Khusus Pengguna TSEL & XL. Minimal deposit 10rb Doank lho

    Menangkan Jutaan Rupiah dengan Contact Anapoker Sekarang
    Whatsapp : 0852 2255 5128
    Line ID : agenS1288
    Telegram : agenS128

    Kunjungi Situs Games Online Uang Asli Terpercaya Lainnya :
    link alternatif sbobet

    sbobet alternatif

    login sbobet

    link sbobet

    sabung ayam online

    adu ayam

    casino online

    poker deposit pulsa

    deposit pulsa poker

    deposit pulsa

    deposit pulsa

    deposit pulsa

    ReplyDelete